
Olahraga: Dari Toko Emas ke Kelas Kehidupan
ESAI NARATIF
N.R. Fadhli
9/8/2025


Sebagai seorang dosen yang sehari-hari berinteraksi dengan mahasiswa, saya merasakan bahwa olahraga lebih dari sekadar aktivitas fisik atau ajang meraih prestasi, Olahraga adalah ruang pendidikan nilai, laboratorium karakter, dan arena solidaritas. Saya kerap menyaksikan bagaimana anak-anak melalui olahraga belajar tentang kerja sama, ketekunan, dan identitas kebangsaan, walaupun tidak jarang jadi arena yang lebih tidak manusiawi dibanding yang bukan manusia sendiri. Jadi ketika hari ini terjadi pergantian Menpora, saya melihatnya bukan sebagai pergantian birokratik semata, melainkan sebagai momen penting yang bisa menentukan apakah makna olahraga di Indonesia akan berkembang menuju esensi yang lebih substansial atau tetap tenggelam dalam formalitas politik.
Hari ini Presiden Prabowo Subianto menggulirkan reshuffle kabinet Merah Putih, termasuk mengganti Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Kali ini, figur yang disebut menggantikannya berasal dari partai yang sama “Golkar” yakni Puteri Anetta Komarudin. Namun, yang menarik adalah, Puteri bukan sekadar pengganti politis: ia membawa identitas baru sebagai politisi muda, perempuan, dan ekonom yang juga dekat dengan dunia olahraga.
Puteri Komarudin adalah figur muda dan perempuan dengan rekam jejak legislatif solid. Ia menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Golkar (Dapil Jawa Barat VII) sejak 2019 hingga terpilih kembali periode 2024–2029 dengan total suara 142.046 (TVRI News). Di DPR, ia duduk di Komisi XI yang membidangi keuangan, perbankan, dan perencanaan pembangunan, dengan kontribusi nyata dalam merumuskan UU Bea Materai, UU HPP, UU HKPD, dan UU PPSK (TVRI News).
Lebih menarik lagi, Puteri memiliki jejak nyata di dunia olahraga. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional periode 2022–2024 dan menjadi anggota Dewan Kehormatan Persatuan Senam Indonesia (Persani). Hal ini menunjukkan bahwa ia sudah menyelami dunia olahraga, bukan hanya sebagai narasi politik semata.
Puteri belum dilantik saat ini, berbeda dengan 4 menteri baru yang sudah dilantik. Saya sangat berharap nanti pada sebuah wawancara dihadapan para awak media, Puteri menyatakan, “Saya siap mengedepankan olahraga sebagai sarana pendidikan dan pemberdayaan pemuda, bukan sekadar kompetisi semata”. Jujur saja, alasan saya berharap Puteri nanti benar-benar melontarkan pernyataan itu karena kita sudah terlalu lama melihat olahraga diperlakukan hanya sebagai “mesin medali”. Padahal, kalau cuma soal medali, emas di toko perhiasan juga banyak. Saat ini yang kita butuhkan adalah olahraga yang mendidik, membangun karakter, dan memberdayakan anak muda dari Sabang sampai Merauke. Kalau Puteri berani menyuarakan hal itu, berarti kita bukan hanya dapat menteri baru, tapi juga dapat arah baru: olahraga sebagai kelas kehidupan, bukan sekadar panggung kompetisi. Itu baru keren, dan serius saya katakan-Mboisss.
Secara filosofis, pergantian ini tidak semata soal manuver partai. Ini soal narasi baru yang dibawa oleh Puteri: sebagai ekonom-politikus perempuan yang memahami mekanisme legislasi dan ruh olahraga rakyat. Dalam kerangka Habermas tentang legitimasi komunikasi, ia hadir bukan hanya sebagai representasi politik, tetapi juga sebagai mediator yang bisa menyambungkan aspirasi pemuda dengan kebijakan struktural. Namun, Machiavelli pernah menekankan bahwa stabilitas kekuasaan seringkali mengalahkan idealisme perubahan, publik patut mengawasi apakah Puteri hanya akan menjadi simbol representasi atau benar-benar mampu membawa terobosan kebijakan.
Sebagai pendidik olahraga, saya memendam harapan besar. Bukan sekadar mengejar medali atau sorotan semata. Harapan saya adalah agar era Puteri Komarudin bisa membawa transformasi: membumikan olahraga hingga ke akar rumput, menjadikannya sarana pendidikan karakter, meningkatkan pemerataan fasilitas, dan memperkuat budaya olahraga inklusif. Jika beliau berhasil menerjemahkan perspektif legislatif dan pengalaman organisasional ke dalam kebijakan konkret, ini akan menjadi awal dari sebuah era baru di mana prestasi dan kualitas generasi masa depan Indonesia berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih cerah.
OUR ADDRESS
Perum Pondok Bestari Indah, Blk. B1 No.49B, Dusun Klandungan, Landungsari, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65151
CONTACT US
WORKING HOURS
Monday - Friday
9:00 - 18:00
